Senin, 10 November 2014
SHOLAT DHUHA
Pengertian
Shalat Dhuha

Hadits
Rasulullah SAW terkait Shalat Dhuha
- Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga” (H.R. Tirmiji dan Abu Majah)
- “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (H.R Tirmidzi)
- “Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat.” (HR Abu Daud)
- “Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,”Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘. Beliau bersabda,?Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari).” (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)
- “Rasulullah bersabda di dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim & Thabrani)
- “Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat shubuh karena melakukan i’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.” (HR Abu Daud)
Manfaat dan
Makna Shalat Dhuha
Ada yang
mengatakan bahwa shalat dhuha juga disebut shalat awwabin. Akan tetapi ada juga
yang mengatakan bahwa keduanya berbeda karena shalat awwabin waktunya adalah
antara maghrib dan isya.
Waktu shalat
dhuha dimulai dari matahari yang mulai terangkat naik kira-kira sepenggelah dan
berakhir hingga sedikit menjelang masuknya waktu zhuhur meskipun disunnahkan
agar dilakukan ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik. Adapun
diantara keutamaan atau manfaat shalat dhuha ini adalah apa yang diriwayatkan
oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw
bersabda,”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang
badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah,
setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil
adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar
melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak
melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka
cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”
Juga apa
yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa Rasulullah saw
bersabda,”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan
sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya,”Siapakah
yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah saw?” Beliau saw
menjawab,”Dahak yang ada di masjid, lalu pendam ke tanah dan membuang sesuatu
gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan tetapi jika
tidak mampu melakukan itu semua, cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat shalat
dhuha.”
Didalam
riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata,”Nabi saw
kekasihku telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam
setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir
terlebih dahulu sebelum tidur.”
Jumhur ulama
mengatakan bahwa shalat dhuha adalah sunnah bahkan para ulama Maliki dan
Syafi’i menyatakan bahwa ia adalah sunnah muakkadah berdasarkan hadits-hadits
diatas. Dan dibolehkan bagi seseorang untuk tidak mengerjakannya.
Cara
melaksanakan Shalat Dhuha :
Shalat Dhuha
minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid
(tidak berjamaah), caranya sebagai berikut :
- Niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan Takbiratul ihram :
“Ushalli
Sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya
:
“Aku niat
shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala
- Membaca doa Iftitah
- Membaca surat al Fatihah
- Membaca satu surat didalam Alquran. Afdholnya rakaat pertama membaca surat Asy-Syam dan rakaat kedua surat Al Lail
- Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
- I’tidal dan membaca bacaannya
- Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
- Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaanya
- Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
- Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.
Bacaan Doa
Sholat Dhuha Lengkap Bahasa Arab – Bahasa Indonesia dan Artinya
اَللهُمَّ
اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ،
وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ.
اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى
اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ
حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ
وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ
الصَّالِحِيْنَ
ALLAHUMMA
INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL
QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA
INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA
INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA
BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA
QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.
Artinya: “Ya Alloh,
sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu,
keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah
penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka
turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar
mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan
kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang
Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

Langganan:
Postingan (Atom)